Sering kali sebuah genre menjadi salah satu bahan
pembicaraan yang cukup rumit. Kali ini metaldanrockinfo.blogspot.com akan
membahas tentang apakah Screamo atau Emo adalah sebuah genre atau bukan.
EMO, ya itu emang
singkatan dari emosional. Tapi, emo lebih dari sekedar gaya rambut ataupun
penampilan. Emo adalah suatu keadaan pikiran. Kebanyakan orang, membuat diri
mereka terlihat emo. Pada kenyataannya, mereka terlalu banyak berharap untuk
menjadi emo. EMO sangat mirip gothic.
Tapi, gothic lebih gelap. EMO lebih
emosional, lebih sulit untuk berpura-pura. Ya, beberapa EMO melukai diri mereka sendiri, tetapi ada lebih
dari itu. Orang-orang benci EMO karna
mereka melihat kita sebagai orang yang ingin bunuh diri, cengeng, atau lemah.
itu BUKAN EMO. Kata anak emo ' jangan
menghukumku karna aku menjadi EMO, itu
bukan pilihanku. Tapi karna memang begitu aku'.
EMO dari cara berpakaian :
Cowok EMO biasanya memiliki rambut lebat, yang kebanyakan mencakup dari dahi dan mata. Sama seperti anak cewe , mereka suka menyemir rambutnya berwarna gelap. Terutama hitam. cara mereka berpakaian, Banyak dari mereka suka memakai celana berukuran cewe . dan baju mereka model vintage. Sama seperti kebanyakan cewe, cowo EMO meinindik bagian sekitar wajah mereka.
cewe EMO memiliki rambut lebih pendek daripada ordinary girl. Mereka suka mewarnai rambut mereka hitam dan memotong poni mereka unik. Perhiasan adalah bagian besar dari fashion mereka. Body piercings, dan tindikan di wajah sangat umum di kalangan cewe. cewe dan cowo cenderung untuk membeli semua pakaian mereka di toko barang bekas. Namun, banyak anak-anak emo akan membuat pakaian mereka sendiri atau mod pakaian mereka sendiri pas.
EMO dari cara berpakaian :
Cowok EMO biasanya memiliki rambut lebat, yang kebanyakan mencakup dari dahi dan mata. Sama seperti anak cewe , mereka suka menyemir rambutnya berwarna gelap. Terutama hitam. cara mereka berpakaian, Banyak dari mereka suka memakai celana berukuran cewe . dan baju mereka model vintage. Sama seperti kebanyakan cewe, cowo EMO meinindik bagian sekitar wajah mereka.
cewe EMO memiliki rambut lebih pendek daripada ordinary girl. Mereka suka mewarnai rambut mereka hitam dan memotong poni mereka unik. Perhiasan adalah bagian besar dari fashion mereka. Body piercings, dan tindikan di wajah sangat umum di kalangan cewe. cewe dan cowo cenderung untuk membeli semua pakaian mereka di toko barang bekas. Namun, banyak anak-anak emo akan membuat pakaian mereka sendiri atau mod pakaian mereka sendiri pas.
EMO dari
musik :
Musik EMO adalah sesuatu yang didefinisikan agak ambigu. Hal ini dapat menjadi chord yang keras dan dipengaruhi oleh punk seperti apa yang kita dengar dari Sex Pistols, tetapi bisa juga menjadi sesuatu dengan karakteristik melodi lembut seperti apa yang kita dengar dari Cure. Inilah sebabnya mengapa EMO adalah konsep yang sulit untuk didefinisikan. Ini adalah ungkapan emosi dalam beberapa cara.
Emosi dapat bervariasi dari marah ke sedih dan bahagia, dan musikEMO adalah sebuah ekspresi dari pengalaman-pengalaman serta jangkauan mereka.
intinya musik EMO itu kebanyakan sesuatu yang berhubungan dengan PAIN.
Emo (pengucapan: /ˈiːmoʊ/,
singkatan untuk emotional music) adalah gaya musik rock dengan ciri
khas musik yang melodius, disertai lirik yang ekspresif dan berisi pengakuan.
Pada pertengahan 1980-an terdapat subbudaya hardcore
punk di Washington,
D.C.. Musik
mereka disebut emotional hardcore atau emocore, perintisnya
adalah Rites of Spring dan Embrace. Punk gaya
baru yang dipelopori Rites of Spring juga disebut emotive hardcore.
Sejalan dengan ditirunya gaya bermusik ini oleh grup-grup punk kontemporer
Amerika, terjadi pergeseran dan perubahan bunyi musik dan arti, tercampur dengan
pop punk dan indie rock, dan
berpuncak pada awal tahun 1990-an dengan musik oleh Jawbreaker dan Sunny Day Real Estate. Pada
pertengahan 1990-an grup-grup musik emo mulai bermunculan dari Amerika
Serikat Tengah Barat dan Amerika Serikat Tengah, dan
sejumlah label independen mulai menjadi spesialis emo. Emo mulai populer
sebagai genre musik pada awal 2000-an mengikuti kesuksesan Jimmy Eat World dan Dashboard Confessional yang laris
rekamannya hingga mendapat piringan platina, dan
munculnya subgenre baru dari emo berupa screamo yang lebih
agresif. Istilah emo dipakai oleh kritikus musik dan wartawan untuk
menyebut musik yang dibawakan berbagai artis, termasuk Fall
Out Boy dan My Chemical Romance, serta
grup-grup yang unik seperti Coheed and Cambria dan Panic at the Disco.
Selain
mengacu kepada musik, emo secara umum sering dipakai untuk menggambarkan
hubungan khusus antara penggemar dan artis, dan menjelaskan unsur-unsur yang
terkait seperti busana, budaya, dan tingkah laku.
Sejarah
Emo muncul
dari genre hardcore
punk pada awal
1980-an di Washington,
D.C. sebagai
reaksi meningkatnya kekerasan di komunitas hardcore punk dan rasa
ketidaksenangan terhadap Ian MacKaye dari Minor Threat yang mengubah fokus musiknya dari
komunitas menjadi kepentingan politik individual. Penggemar Minor Threat
bernama Guy Picciotto mendirikan Rites of Spring pada tahun 1984 karena berkeinginan
melepaskan diri dari batasan-batasan hardcore yang mengekang, dan
menggantinya dengan gitar yang melodius, ritme yang bervariasi, dan lirik yang
sangat penuh luapan emosi pribadi. Sebagian dari lirik lagu-lagu Rites of
Spring telah menjadi metafora bagi pemusik emo dari generasi berikutnya,
termasuk di antaranya tema-tema seperti nostalgia, kepahitan yang romantis, dan
putus asa yang puitis. Konser-konser Rites of Spring menjadi arena luapan emosi
publik, para penonton sering kali menangis tersedu-sedu. Ian MacKaye berubah
menjadi penggemar berat Rites of Spring, membantu rekaman satu-satunya album
Rites of Spring, dan bekerja sebagai roadie dalam konser keliling.
MacKaye lalu mendirikan band sendiri bernama Embrace yang mengeksplorasi tema-tema serupa mengenai
pencarian diri dan pelepasan emosi. Grup-grup musik serupa bermunculan setelah
adanya Revolusi Musim Panas 1985 di kalangan hardcore punk Washington, D.C.. Gray Matter, Beefeater, Fire Party, Dag Nasty, Lunchmeat, dan Kingface adalah beberapa grup musik
yang berperan penting waktu itu.
Asal usul
dari istilah emo tidaklah begitu pasti, namun paling tidak sudah dikenal
sejak tahun 1985. Menurut Andy Greenwald penulis buku Nothing Feels Good: Punk
Rock, Teenagers, and Emo, "Asal usul istilah emo diselubungi
misteri [...] tapi pertama kali muncul sebagai kebiasaan umum pada 1985. Kalau
Minor Threat dianggap hardcore, maka Rites of Spring dengan fokus yang berbeda,
bisa disebut emotional hardcore atau emocore. Michael Azerrad pengarang Our Band Could Be Your
Life juga
melacak asal usul kata emo: "Gaya bermusik seperti itu segera
disebut 'emo-core', istilah yang dibenci oleh semua orang yang terlibat di
dalamnya, walaupun istilah dan pendekatan itu berkembang paling sedikit lima
belas tahun kemudian, dan melahirkan band-band yang tidak terhitung
jumlahnya." MacKaye juga mengenang kembali tahun 1985, dan mengingat ada
sebuah artikel di majalah Thrasher yang menyebut Embrace dan grup-grup
musik lain di Washington, D.C. sebagai "emo-core". Ketika itu,
ia menganggapnya "istilah paling bodoh yang pernah aku dengar seumur
hidupku." Teori lain mengatakan istilah emo berasal dari penonton
konser Embrace. Mereka meneriakkan kata "emocore" yang
dimaksudkan sebagai ejekan bagi Embrace. Penggemar emo mengklaim bahwa
MacKaye yang menciptakan istilah emo untuk mengejek dirinya sendiri di
majalah, atau istilah tersebut berasal dari ciptaan Rites of Spring. Walapun
demikian, Oxford English Dictionary mencatat bahwa istilah emo-core
pertama kali digunakan tahun 1992, sementara istilah emo mulai dikenal
pada tahun 1993. Kata emo pertama kali muncul di media cetak pada tahun
1995 di majalah New Musical Express.
Perusahaan
rekaman spesialis emocore dengan segera bermunculan di sekitar kalangan
punk Washington, D.C., dan identik dengan grup-grup musik yang bernaung di
bawah label Dischord Records milik MacKaye. Walaupun sebagian
besar dari grup-grup tersebut enggan disebut band emo, mereka
menerimanya dengan terpaksa. Veteran punk Jenny Toomey mengenang "Orang yang
menggunakan [istilah emo] hanyalah orang-orang yang cemburu terhadap begitu
besar dan fanatiknya penggemar pada waktu itu. [Rites of Spring] sudah ada
sebelum istilah emo tercipta, dan mereka membencinya. Namun terjadilah
keanehan, seperti ketika orang-orang mulai menyebut musik mereka 'grunge', Anda
juga mulai ikut-ikutan memakai istilah itu, walaupun mulanya Anda
membencinya."
Kegemilangan
emo di Washington, D.C. hanya bertahan beberapa tahun. Pada 1986,
sebagian besar band-band utama, termasuk Rites of Spring, Embrace, Gray Matter,
dan Beefeater sudah membubarkan diri. Walaupun demikian, ide dan estetika yang
berasal dari mereka dengan cepat menyebar ke seluruh Amerika Serikat lewat
majalah penggemar (zine), rekaman piringan hitam, dan kabar
burung. Menurut Greenwald, kalangan emo di Washington, D.C. meletakkan
fondasi bagi inkarnasi grup-grup emo generasi berikutnya:
Apa yang
terjadi di Washington, D.C. pada pertengahan delapan puluhan, pergeseran
kemarahan menjadi aksi, dari kemarahan terpendam menjadi ketidakpastian
internal, dari massa yang terindividualisasikan menjadi massa yang individual,
semuanya dalam beberapa hal merupakan studi kasus bagi transformasi dunia punk
nasional untuk dua dekade berikutnya. Penggambaran ide dan situasi, kekuatan
musik, dan cara orang bereaksi terhadaobtam dab cara band-band menjadi jenuh
dan bukan memudar, semuanya berawal dari beberapa pertunjukan pertama Rites of
Spring. Fondasi emo telah diletakkan, namun secara tidak sengaja, oleh lima
puluh orang atau lebih di ibu kota negara. Dan dalam beberapa hal, emo
tidak akan pernah sebaik dulu dan pastinya tidak akan pernah murni lagi.
Pastinya, dunia emo di Washington menerima emocore secara konsensus
sebagai suatu genre.
Di kemudian
hari, MacKaye dan Piccioto, bersama Brendan Canty (pemain drum Rites of Spring)
membentuk Fugazi. Walaupun anggotanya terkait dengan dunia emo,
Fugazi umumnya tidak diakui sebagai grup musik emo.
Atribut Emo“Wah, dia rambutnya nggak Spike/Mohawk, nggak botak lagi, terus nggak pake’ spike di tangan atau di ikat pinggang, dilehernya nggak ada juga kalung rantai + gemboknya (dog collars), dan nggak2 yang laen lagi. Keliatannya lebih kalem, rapi. Kesimpulannya…wah!, dia ini bukan anak skinhead! Tapi….., punk? ……bukan, gothic juga bukan,.. lantas apa?” Sepenggal cerita yang ada di masyarakat.
Ironis memang hal itu berkembang di masyarakat, tetapi itulah fakta yang terjadi. Budaya atribut telah berkembang di masyarakat. Atribut adalah suatu penjelas seseorang berada di sebuah identitas diri tertentu yang secara fisik atau kasat mata merupakan pembeda/sama dengan lingkungan sekitarnya (itu sudah jelas) dan dengan atribut pula yang identik dengan kelas tertentu di masyarakat berkembang pemikiran tentang penyeragaman. Penyeragaman berarti pembakuan. Jika melihat atribut emo itu harus Emo-style, Peircing, Gaspers, Eye-shadow, pin, emblem, dsb, maka berarti hal itu telah dianggap baku dan adanya telah seperti itu.
Sama seperti kaum skinhead-punk yang sudah memiliki identitas dan atribut masing-masing Emo pun memiliki identitas dan atribut sebagai pembeda dari kaum-kaum yang lainnya. Secara sekilas memang memiliki kemiripan satu sama lain, hal itu wajar saja terjadi karena atribut yang digunakan oleh para penganut emo adalah bentuk perkembangan dari fashion kaum skinhead-punk. Terjadi perubahan dikarenakan dalam perkembangannya mendapat pengaruh-pengaruh budaya baru seiring berjalannya waktu, zaman dan kemajuan dalam bidang fashion pula.
Makna Atribut
Semua hasil material antara punk dan skinhead itu berdasarkan atas pemikiran-pemikiran yang telah didorong oleh nilai-nilai perlawanan atas hal-hal yang membosankan dan menindas (suatu rangkaian yang tidak dipisahkan). Skinhead memang terlahir dari pemikiran dengan nilai-nilai perlawanan atas suatu pemikiran mainstream, membosankan dan menindas (seperti kapitalisasi, penghisapan, pembodohan, dsb). Sedangkan punk lahir akibat pengaruh-pengaruh yang baru bukan hanya kapitalisme, gaya, tetapi juga dalam karya musik. Namun apa yang terjadi pada Emo? Emo tercipta karena kedua subkultur di atas (punk dan skinhead) telah dimasuki oleh paham-paham kapitalisme, fashionable, dan keinginan untuk bergaya. Sebuah kondisi yang sangat berlawanan pengan paham Skinhead-Punk yang notabennya sebagai nenek moyang Emo.
Pada dasarnya sama, Emo menggunakan topi, celana jeans, kalung, gelang, gasper, mempunyai tindik, bertato, memakai peircing sebagai atributnya. Tetapi sudah tidak memiliki makna ideologi. Semua atribut yang dipasang dan dipergunakan hanya sebatas pelengkap. Tidak seperti Skinhead-Punk, menurut mereka kalung rantai, gelang rantai, anting peniti, Peircing memiliki makna sebagai bentuk perlawanan terhadap sesuatu (kapitalisme, pemerintahan). Tetapi sedangkan Emo tidak memiliki makna apapun, yang terjadi hanya pemaknaan bahwa Emo(seluruh atributnya) adalah bentuk ekspresi dari anak-anak muda pada umumnya (keren, modis, gaul, bermerk) yang juga jelas bertentangan dengan Skinhead-Punk. Sejauh ini memang belum ditemukan dan didapat mengenai makna yang signifikan dalam setiap atribut yang mereka (kaum Emo) kenakan.
Perbandingan Atribut dan Aksesoris antrara Skinhead dan Emo
No.
Atribut
Skinhead
Emo
1.
Tindik
Anting ( biasanya dipakai hanya pada telinga saja)
Anting, Peircing ( digunakan pada teling, bandul telinga, hidung, pelipis, alis, lidah bibir. Malah ada yang digunakan disemua bagian itu)
2.
Sepatu
Boot keras, Loafers, Steel toe cap.
Converse (sepatu kets produksi USA), Vans.
3.
Baju
Polo, kaos berkerah, kemeja berkerah, jaket kulit. Skinhead lebih berpenampilan rapi dan bersih.
Kaos Distro, Blazer, Kemeja.
4.
Celana
Levi’s, jeans gombrong, sta prest (ketat).
Jeans staprest, Hipster.
5.
Drugs dan Alkohol
Menolak (hanya sedikit yang menerima, menolak lebih mendominasi).
Merekok, Alkoholik, Drgus tidak dipakai sama sekali.
6.
Kendaraan
Motor tua, Skuter vespa, Moge (motor gede/motor besar).
Tidak memiliki Kendaraan yang spesifik.
7.
Rambut
Plontos, cepak
Rambut Emo.
8.
Perhiasan
Rantai anjing, gelang spike, emblem
Kalung, gelang, Jam tangan, Hand-Band, Cincin.
9.
Pewarna Rambut
Tidak memakai
Memakai (biasanya berwarna merah)
10.
Make-Up wajah
Tidak memakai
Memakai seperti eye-Shadow/eye-liner, Lip-gloss.
11.
Topi
Pork-pie, bolero
Topi Emo
12.
Tatoo
Tidak memakai
Memakai tetapi minimalis
Tambahan :
Atribut merupaan penanda dari suatu komunitas atau kebudayaan. Ini merupakan ciri khas yang menjadi suatu keharusan yang tidak tertulis dalam lingkup kehidupan. Penggunaan atribut pada kebudayaan atau komunitas tertentu menjadikannya suatu simbol yang menggambarkan identitas kehidupan mereka. Dari atribut pula sebuah pemaknaan dapat dilihat dan dideskripsikan.
Emo adalah sebuah bentuk merosotnya suatu makna ideologi dari suatu kaum subkultur (Skinhead-Punk) yang selama ini telah memiliki ideologi anti kemapanan sebagai bentuk perlawanan terhadap kemewahan, hukum-hukum yang selalu menindas kaum kecil. Emo sengaja diciptakan sebagai salah satu “senjata” untuk memerangi dan mengalahkan ideologi Skinhead-Punk Segala jenis atribut yang mereka (Emo) kenakan yang lebih menonjolkan kemewahan, merk. Sudah jelas mereka bukan Skinhead-punk yang sebenarnya. Emo hanyalah sebuah bentuk kapitalisme musik, dan ideologi pro-kemapanan yang dikemas dan menyusup rapi ke dalam ideologi skinhead-punk yang selama ini sudah berakar kuat dalam benak para pengikutnya.
Kesimpulan :
memang dari pendapat di atas tentang emo atau screamo itu sangat rumit
untuk dipastikan apakah emo itu genre, style, atau yang lain. Yang jelas semua
itu benar, emo adalah sebuah genre dan emo adalah style, jadi tergantung dari
cara kita memandang emo dari sisi apa.