Sabtu, 16 Agustus 2014

Johnny Christ berbicara Dengan Loudwire Tentang Proses Pembuatan Musik Baru, Perilisan Ulang Album, dan Rasa Kehilangan The Rev



http://fc01.deviantart.net/fs71/f/2012/145/b/9/johnny_christ____by_mishi_nagano-d511wi8.jpg
Johnny Christ [kiri] bercanda bersama M. Shadows [kanan]


Metaldanrockinfo.blogspot.com - Avenged Sevenfold menjadi bintang utama pada Mayhem Festival 2014 dengan album hits mereka “Hail to the King”  mereka juga merilis ulang album “Waking the Fallen : Resurrected” . Pembawa acara Loudwire Nights, FullMetal Jackie berbicara dengan bassist Avenged Sevenfold Johnny Christ tentang kehidupan dengan bandnya dulu saat pembuatan album “Waking the Fallen”, Perasaan kehilangan The Rev saat Jhonny melihat dokumentasi rekaman ulang, dan perencanaan pembuatan musik baru , Berikut perbincangan mereka:


Full Metal Jackie : Ini adalah acara Full Metal Jackie di Loudwire Nights. Kami bersama bassist Avenged Sevendold “Jhonny Christ” kali ini. Jhonny, apa ada yang kau lupakan ketika melihat video dokumentasimu?
Johnny Christ :  Oh, banyak sekali kawan. Jujur saja, kau pasti juga pernah lupa dengan beberapa masa lalu. Seperti ketika kami membagikan CD di Warped Tour dengan menaiki mobil van. Kami memiliki dua lagu EP yang kami bagikan secara gratis untuk mempromosikan kami sendiri. Itu pada saat album “Waking the Fallen” dan kami hanya berkeliling dan membagikan CD dan beberapa hal lain semacam itu. Aku rasa saat itu jauh berbeda dengan apa yang kami alami saat ini.
Full Metal Jackie : Saat berulang tahun [26 Agustus adalah tanggal rilis album Waking the Fallen] adalah kesempatan besar untuk memperlakukan fans secara spesial. Apa album spesial dari band lain yang kau sukai dan apa ada hal lain yang kalian berikan di “Waking the Fallen : Resurrected”?
Johnny Christ : Biasanya aku mendengarkan beberapa lagu saja dari band lain. The Iron Maiden juga pernah melakukan tambahan itu, seperti membuat edisi khusus dan memberi sedikit tambahan keren. Aku pikir mereka adalah inspirasi kami.
Jadi maksudku album itu dibuat dengan menyesuaikan waktu dan dana, album “Waking the Fallen” yang kumaksud. Aku pikir itu keren. Sesuai tujuan kami. Dengan waktu yang pas. Tambahan itu kami tempatkan pada beberapa trek lagu yang hanya kumpulan lagu-lagu demo yang akhirnya menjadi “Waking the Fallen” tapi ada empat atau lima lagu yang berbeda karena kami menulisnya seperti orang gila. Lalu kami lanjutkan saja dan mendengarkannya. Kami mulai mengambil bagian lagu-lagu untuk menciptakan “Waking the Fallen”. Bahkan ada beberapa riff yang tidak kami gunakan di “Waking the Fallen” tapi kami gunakan di album “City of Evil”. Ini sangat keren.

Full Metal Jackie : Jhonny, apa kau merasa kehilangan saat melihat rekaman lama di “Waking the Fallen : Resurrected” dan melihat The Rev di rekaman itu?


Johnny Christ : Ya, bukan hanya aku tapi kami semua, terasa menyenangkan bila melihat semua orang berada di rekaman itu dan jelas bila kami melihat sesuatu tentang Jimmy itu terasa pahit. Kau tahu, kami sedikit demi sedikit menjadi lebih baik. Ini sudah cukup lama dan kehilangan orang terdekat masih terasa hingga sekarang. Tapi lebih baik mengenang dengan gembira daripada mengenang hal pahit, jadi terasa senang bila melihat The Rev memakai pakaian serba hitam, memakai make up, dan hal lain semacam itu. Namun itu tidak akan terjadi lagi. Sangat menyenangkan bila melihat kenangan waktu muda.


Full Metal Jackie : Apakah album-album sebelumnya berpengaruh dalam kreativitas dan hal baru dalam musik Avenged Sevenfold?


Johnny Christ : Aku rasa bisa saja begitu. Setiap hal yang kami alami berpengaruh dalam setiap langkah kami. Maksudku, ada catatan yang kami suka di masa lalu dan itu juga mempengaruhi musik baru kami. Kami tidak memiliki banyak waktu, kami selalu berdiskusi tentang apa yang ingin kita lakukan untuk rekaman berikutnya. Dan ketika melihat rekaman album sebelumnya, sambil duduk kami jadi teringat “Oh, masih ingat bagian itu seperti ini, mari kita lakukan seperti itu lagi”. Kami telah melakukan referensi itu sebelumnya. Dan mungkin kau tidak tahu.


Full Metal Jackie : Jhonny, kapan setelah album terbaru dirilis kau mulai memikirkan musik baru lagi dan pertama-tama apa yang kau lakukan sehingga mendapatkan ide untuk menulis riff?


Johnny Christ : Nah, setelah rekaman baru dirilis, kami adalah band tur jadi selama dua tahun kami berada di panggung dan kami tidak memikirkan tentang musik baru sampai tur kami selesai. Pada saat itu kami pulang dan libur dalam beberapa bulan dan kami membahas tentang apa yang pertama kali akan kami buat. Kami ingin bahwa yang kami buat adalah suatu yang kami banggakan dan sesuatu yang menginspirasi kami untuk menulis. Jika kami langsung masuk studio rekaman dan mengeluarkan lagu, itu akan menjadi kacau.
Kami selalu duduk bersama, dengan minuman masing-masing, dan membuat lagu yang mungkin orang lain belum pernah dengar. Pengaruh musik kami bisa dari mana saja seperti hip hop, R & B, Mr. Bungle atau apapun. Kemudian kami ambil bagian yang kami sukai dan kami tulis ulang dengan beberapa tambahan.  Bagaimanapun, pengaruh datang dari mana saja dan kapan saja, kami mencoba memastikan dalam waktu yang singkat kami dapat membuat keputusan tepat, mendiskusikannya, meraih tujuan, dan mendapatkan inspirasi.


Full Metal Jackie : Johnny, di luar segi musik,  hal apa yang membuat kau berniat menjalani kehidupan sebagai musisi?


Johnny Christ : Semua itu karena aku disini dengan teman – teman terbaikku. Minum dan nongkrong setelah manggung. Kami senang bersama – sama, keluar, dan berkeliling dunia bersama – sama, Ini adalah bagian kedua dari musik.

 Wow, vokalis Avenged Sevenfold sangat setia kawan. Mereka juga berpikir jauh kedepan dalam pembuatan musik. Dan pengambilan waktu yang pas untuk mengeluarkan rekaman ulang album “Waking the Fallen : Resurrected”

Share: