Dalam wawancara ini M. Shadow mengatakan ada delapan instrumental lagu baru di game Hail to the King : Deathbat
“Aku hancur, men” tawa vokalis Avenged Sevenfold M. Shadows, saat berbicara melalui telepon di Bandara Internasial San Fransisco. “Aku baru saja melewati hari yang panjang di San Fransisco sambil bermain video game!” Sebuah kawakan sekarang sedang mempromosikan album Avenged Sevenfold dan tur Avenged Sevenfold, M. Shadows sekarang sedang menggarap hal yang aneh tapi keren yaitu menggarap video game, Hail to the King : Deathbat.
“Aku hancur, men” tawa vokalis Avenged Sevenfold M. Shadows, saat berbicara melalui telepon di Bandara Internasial San Fransisco. “Aku baru saja melewati hari yang panjang di San Fransisco sambil bermain video game!” Sebuah kawakan sekarang sedang mempromosikan album Avenged Sevenfold dan tur Avenged Sevenfold, M. Shadows sekarang sedang menggarap hal yang aneh tapi keren yaitu menggarap video game, Hail to the King : Deathbat.
Hail to the King :
Deathbat dibuat oleh Avenged Sevemfold dengan Subscience Studios setelah
hampir dua tahun, yang terinspirasi oleh karya seni dan citra lirik, permainan
action-adventure ini berisi lagu hit Avenged Sevenfold – pemain juga bisa
membuka delapan instrumental lagu baru- dan termasuk karakter drummer hebat
Avenged Sevenfold Jimmy “The Rev” Sullivan.
Shadows tidak sabar ingin memberitahu dan mengeluarkan game
ini.
REVOLVER : “Hail to the King adalah permainan yang lebih cenderung menembak, memukul, dan membunuh”
M. Shadows : “Ya, bro, itulah alasanku untuk datang ke San Fransisco, bertemu banyak orang yang sedang memainkan game ini dengan tangannya, ini adalah permainan ponsel yang sangat besar. Kami cukup banyak membuat konsol game, dan mengompres file agar game ini muat di ponsel pemain dan alat canggih yang lain. Kami mencoba menceritakan sebuah kisah lewat permainan ini. Dan itu adalah sesuatu yang band lain belum pernah melakukannya”
“Kami membuat game di ponsel karena sekarang hampir semua orang memiliki ponsel canggih, jadi ini adalah cara yang tepat agar semua orang bisa memainkan game kami. Ketika kalian membuat Triple-A konsol game, itu membutuhkan waktu sekitar lima sampai enam tahun dengan biaya 200 juta dollar – dan kami tidak ingin itu terjadi.”
“Kami membiayai pembuatan game ini sendiri, kami yang mengembangkan sendiri, kami yang mengeluarkannya sendiri, dan kami yang melakukan semua itu. Semua[cerita]yang ada di game ini berasal dari kami.”
REVOLVER : “Menurutmu, bagaimana cerita singkat game ini?”
M. Shadows : “Awalnya, kalian akan pergi memerangi semua setan yang telah mengambil alih dunia, setan yang telah membunuh orang yang kalian kenal. Ini adalah game petualangan-aksi, yang berada di sepanjang jalan Zelda dan Gauntlet. Game ini membuat teman-teman lamaku menggeleng-gelengkan kepala, mengedip-kedipkan mata, karena mereka dibesarkan saat game lama Nintendo dan cartridge game muncul ---tapi semua game lama itu memberi warna baru saat dulu kami sekolah. Ada delapan lagu untuk setiap level, yang semua suaranya berukuran 8-bit, dengan tipe musik Castlevania.”
REVOLVER : “Ini bukan bagian dari album yang akan dirilis Avenged Sevenfold, kan?”
M. Shadows : “Ini adalah genre yang berbeda dari musik-musik biasanya --- ini seperti neoklasik, tetapi dengan suara yang berukuran 8-bit. Tapi kalian juga bisa mendapatkan track lagu seperti ‘Nightmare,’ ‘Afterlife,’ atau ‘A Little Peace of Heaven’ tergantung pada levelnya. Dan kami telah membuat dunia dari lagu hits kami dalam level permainan. Misalnya ada tingkat yang disebut ‘Bat Country,’ yang seperti padang pasir dan gua. Dan ketika kalian melawan Bat King, lagu ‘Bat Country’ akan bermain. Kalian dapat memainkan karakter Band, jika kalian ingin, dan kami juga memiliki karakter non-pemain karakter yang kalian ajak bicara sepanjang permainan. Seperti, ada penggemar Avenged Sevenfold yang berbicara pada kalian pada suatu level. Ketika kalian membuat dunia maya seperti ini, pada dasarnya kalian dapat melakukan apapun yang kalian inginkan, jadi kami sangat menyukai game ini.”
Untuk membaca sisa wawancara ini, kalian dapat membeli di
Revolver Online Store edisi Agustus/September.
Pemberitahuan : Wawancara Loudwire dengan Jhonny Christ di Full Metal
Jackie sedang dalam proses penerjemahan